Rabu, 14 Agustus 2013

Essay 2

Kepribadian seseorang dapat terbentuk melalui keluarga maupun lingkungan masyarakat yang ada disekitarnya. Selain itu, tahukah kalian jika sebagian besar kepribadian seseorang juga dipengaruhi oleh lingkungan sekolahnya?
Seperti yang kita ketahui, sekolah merupakan tempat bertemunya sebagian orang yang bertujuan untuk menimba serta berbagi ilmu pengetahuan. Sebagian orang tersebut pastinya saling berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain, baik antara murid dengan murid ataupun guru dengan murid.
Berinteraksi dengan teman sebaya lebih memudahkan seseorang untuk merasa nyaman. Rasa nyaman itulah yang secara tidak langsung dapat membentuk kepribadian dalam diri seseorang. Mengapa demikian?
Pada saat kita baru mengenal seseorang, kita pasti akan merasa asing dengan orang tersebut. Lama-kelamaan kita akan sering menanyakan tugas atau masalah sekolah lainnya dengan dia. Akhirnya makin lama mereka akan semakin akrab. Keakraban yang terjalin akan membentuk suatu hubungan layaknya saudara. Bahkan yang masalah yang dibahas bukan sekitar lingkungan sekolah lagi, tetapi masalah yang ada di rumah ataupun berita terbaru yang hangat dibicarakan di televisi. Hal itulah yang membuat mereka semakin dekat. Kedekatan itu akan sering membuat seseorang untuk melihat kepribadian orang lain. Sehingga biasanya mereka akan meniru kepribadian yang menurut mereka cocok dengan diri mereka sendiri. Namun, tidak jarang kepribadian tersebut dapat dibentuk melalui aturan-aturan yang ada di sekolah. Begitu pula yang terjadi di SMAN 10 Samarinda.
SMAN 10 Samarinda terletak di pinggiran kota, yaitu Samarinda Seberang. Tempat sekolah ini berdiri biasa disebut dengan kawasan Melati. Sekolah ini terkenal dengan suasana alam sekitarnya yang masih astri. Banyak hutan-hutan alami maupun hutan buatan yang mengelilingi kawasan Melati. Selain itu, terdapat dua danau di dalam hutan,  danau buatan dan danau alami. Di dalam kawasan Melati terdiri dari tiga asrama. Masing-masing dua asrama putri dan satu asrama putra. Kawasan tersebut mempunyai beberapa sarana olahraga juga, seperti lapangan futsal, auditorium, lapangan bola, lapangan voli dan kolam renang. Sarana tersebut dapat dipakai oleh SMAN 10 Saarinda maupun SMP Plus Melati dan SMK Plus Melati. SMAN 10 Samarinda termasuk sekolah yang unik. Yayasan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kaltim dengan memberikan beasiswa kepada para calon siswa yang lolos seleksi. Sekolah yang menjadi kebanggaan di provinsi Kalimantan Timur ini mempunyai visi untuk membentuk kepribadian yang baik murid-muridnya. Seperti yang sudah sering dihimbau oleh Kepala SMAN 10 Samarinda, Pak Armin, secara langsung. Beliau terkadang menjadi Pembina Upacara yang berlangsung dua kali dalam sebulan. Pada saat itulah Beliau menghimbau para murid ataupun guru-guru agar tetap menjaga perilaku dan mempertahankan kepribadian yang sudah tertanam dalam diri mereka.
SMAN 10 Samarinda terkenal dengan keberhasilannya dalam meraih prestasi serta mengeluarkan orang-orang sukses. Prestasi-prestasi tersebut meliputi bidang akademik dan non akademik. Meskipun begitu, para murid terus-menerus mengasah kemampuan mereka agar dapat membawa nama sekolah diajang nasional ataupun internasional.
Bukan hanya pelajaran saja yang ditekankan oleh pihak sekolah, namun juga kepribadian dari masing-masing warga sekolah, terutama para murid. Karena pada kenyataannya, murid lain di luar sana terkadang memiliki kemampuan yang tidak seimbang. Maksudnya, mereka mampu mengikuti pelajaran yang diberikan oleh para pembimbing, tetapi kepribadian mereka tidak sesuai. Banayk orang pintar yang mengkonsumsi narkoba contohnya. Selain karena ketidakharmonisan keluarga, tapi juga pengawasan yang kurang dari pihak sekolah.
Maka dari itu, pihak SMAN 10 Samarinda selalu berusaha membimbing anak didiknya agar seimbang, antara kualitas dengan kepribadiannya yang baik dan teladan.
Para murid diajarkan agar memiliki kepribadian yang baik, sehingga bukan hanya menonjolkan kemampuan berpikir saja. Misalnya, saat mereka berpapasan dengan orang yang lebih tua, mereka akan memberi salam. Jika orang tersebut beragama islam, maka Ia akan mengucapkan “Assalamu’alaikum” sedangkan orang yang beragama selain islam, maka Ia akan mengucapkan “Selamat pagi” atau “Selamat siang”.

Dalam kesehariannya para murid dididik agar berprilaku sopan dan ramah terhadap siapa saja, termasuk dengan para petugas cleaning service yang ada di SMAN 10 Samarinda. Perilaku tersebut akan menimbulkan keharmonisan antara murid dengan warga sekolah lainnya. Tentu saja ini akan berguna bagi mereka di masa yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar